Dieng yang berlokasi di Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu lokasi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Geo Dipa Energi. Dengan kontur pegunungan, sumber air panas, solfatara, fumarole serta bebatuan mengindikasikan bahwa Dieng merupakan lokasi yang potensial untuk dikembangkan sebagai sumber energi panas bumi. Total potensi energi panas bumi di sekitar Dieng diperkirakan sebesar 400 MW.
Area Prospek Candradimuka terletak di sebelah Barat Kontrak Area Dieng yang berada di kota Banjarnegara, Jawa Tengah. Adanya manifestasi panas bumi seperti fumarole, mataair panas, dan kaipohan menandakan Area Prospek Candradimuka memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP). Bedasarkan kajian ilmiah yang telah dilakukan, area prospek Candradimuka mampu menghasilkan listrik sebesar 80 MWe.
Pekerja dari PT Geo Dipa Energi (Persero) memasang pipa untuk membangun jaringan panas bumi di Kawasan Dataran Tinggi Dieng Banjarnegara, PT Geo Dipa Energi akan menambah kapasitas pembangkit listrik panas bumi (PLTP) hingga 110 MW. Penambahan kapasitas direncanakan untuk pengembangan proyek PLTP Dieng Unit 2
PT Geo Dipa Energi (Persero) melakukan  tahapan uji coba sebelum Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Dieng Small Scale 10 MW secara resmi beroperasi. Pemerintah tengah berupaya meningkatkan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT), salah satunya adalah panas bumi. Indonesia berambisi menjadi pengguna panas bumi terbesar di dunia pada 2035, tapi saat ini pemanfaatannya belum optimal masih 8,9 persen dari total sumber daya yang dimiliki sebanyak 23.765,5 megawatt (MW)
Aktivitas PLTP Dieng tidak menggunakan bahan fossil fuel atau batu bara dan sehingga tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca. Oleh karena itu dapat dijadikan sumber tenaga alternatif untuk mengurangi emis gas rumah kaca nasional. Sehingga Pemerintah gencar mengeksplorasi wilayah-wilayah dengan potensi panas bumi yang besar dan membangun PLTP di wilayah tersebut. Tetapi, sekalipun demikian, sampai saat ini Pemerintah masih megembangkan penelitian untuk memastikan keamanan produksi energi dari PLTP dan terus mengkaji potensi kerugian bagi lingkungan khususnya pemanasan global untuk menghindari kemungkinan-kemungkinan buruk di depan pada saat Indonesia berali ke PLTP untuk menghasilkan energi.
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) adalah tenaga listrik yang dihasilkan dari gerak turbin yang digerakkan oleh panas bumi. Cara pemanfaatannya adalah dengan membuat sumur yang kedalamannya mencapai titik panas bumi, lalu panas tersebut dialirkan ke lokasi turbin untuk menggerakkan turbin. Potensi tenaga panas bumi yang besar di Indonesia menjadikan pembangunan PLTP sebagai salah satu prioritas nasional bidang energi.
Wilayah Kawasan Dataran Tinggi Dieng Banjarnegara memiliki potensi panas bumi yang cukup besar yang dulu nya merupakan gunung berapi tetapi panasnya tidak terakumulasi di dalam perut bumi tetapi mengalir keluar dalam bentuk air panas. Air panas inilah yang digunakan sebagai penggerak turbin untuk menghasilkan listrik
Petani menanam kentang di sekitar area sumur energi panas bumi (geothermal) PT Geo Dipa Energi di kawasan dataran tinggi Dieng Desa Karang Tengah, Batur, Banjarnegara, Jateng. Banyak petani di Dieng yang menanam kentang dan tanaman tumpang sari lainnya di tanah yang berdekatan dengan jalur pipa uap. Seluruh jalur pipa uap panas bumi PT Geo Dipa Energi (GDE) Unit Dieng, di kawasan Dieng, Kabupaten Banjarnegara akan dipasangi pagar pengamanan, dari potensi longsor tanah. pemasangan pagar pelindung pipa uap itu, juga dalam rangka pengamanan objek vital nasional.

Indonesia harus menjadi Geothermal Center of Excellence, karena energi panas bumi ini sangat mungkin menggantikan penggunaan batubara menjadi listrik dan pada tahun 2060 Indonesia dapat memenuhi target Net Zero Emission, Karena memiliki sumber daya panas bumi 23.765,5 MW dari data 2020, dan hingga saat ini pemanfaatan panas bumi untuk pembangkit listrik baru mencapai 2.130 MW, atau baru sebesar 8,9 persen dari total sumber daya yang bisa dimanfaatkan,” kata Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE)

BUAT BALASAN

Silakan berkomentar
Masukkan nama Anda